Thursday, 10 September 2009

Human Senses

Human senses are really amazing..

The first time I realised this was the first time I went on a night-time hiking as a part of beginner Search and Rescue training. I was still in junior high school at that time.

I think I have once wrote about my first hiking experience when I slipped down a hill. That happened during the day. The next hike, the instructor planned the trip so that we did the uphill walk during night time.

At first we were a little scared (of course), but after a while, somehow we became much calmer. The cool temperature was obviously a good thing, but the biggest help was something that we did not expect before we started the hike, less eye-sight!

The morning after the hike, the instructor showed us the path that we had walked on during the night, and we all gasped! It was much narrower than the path where I fell down about half a year ago from that day.. We could not see the path clearly during the night, so our measurement of the path size was mainly based on the grass grew along its sides.. the rest of our concentration was put to watching where our friends were, and what we could hear around us.

Our eyes provides us with such high clarity of vision that often our eye-sight override our other senses, and our brain reacts primarily on the images and impressions created by our vision. When we see something that looks uncomfortable, our eyes will send warning that the thing that we see is dangerous and we get scared.

When we use less of our eye-sight, our other senses work harder to compensate. The result is better mix of judgment as a result of a complete mix of senses work. Every thing (including fear) becomes more balanced.

I experienced this again last night, after an event in Ariq's school (Fast Breaking) from 4 pm to 7 pm. We decided to ride to school so that we didn't have to walk back home.

The road from our home to Ariq's school is always very bad with a lot of loose stones, much like mountain paths. I'm always a little tensed riding around the area, afraid I will lose balance and get thrown off the bike.

Last night, it was different. While I was riding in the dark, I could only see clearly the width of the road and rough glimpses of the holes on it. Ariq was leading and trying to find the most comfortable route (less uphill road) and he did well.

I was a little tensed starting from Ariq's school, thinking it would be very challenging to ride in the dark, while I often worried during the day.. However, it turned out that not being able to see the holes on the road in full was a great advantage. I concentrated fully on balancing myself on the bike and I could hear approaching motorbikes and cars (from behind) so much better. So, I found myself riding more comfortably.

My ride last night turned out to be the least bumpy I ever had, despite the fact the road was the one I often travelled on (and worried about) during the day.. :-)

Our eye-sight is probably the strongest sense out of all human senses, but when we use a little less of it, the teamwork of other senses can give us a better and more balanced approach in achieving our objectives..

Thursday, 3 September 2009

Rela berkorban..

Kata-kata yang sering kita dengar tapi kedalaman maknanya tidak bisa disamakan untuk tiap manusia.

Berkorban gak pake mobil demi adik yang mau pergi? Berkorban jarang ketemu teman-teman demi mengurus anak dan rumah? Berkorban mengalah pada keinginan teman?

Di bawah ini, ada sebuah cerita tentang sebuah pengorbanan yang tidak direncanakan, bahkan tidak pernah dibayangkan oleh si pahlawan bahwa yang ia lakukan itu akan pernah ia lakukan dalam hidupnya dengan begitu ringannya.

Seorang siswa SMP yang juga pemain basket sekolah (calon pemain klub dan nasional), suatu hari dihadapkan pada situasi di mana ada seorang siswi bersenjata api naik ke bus yang sedang siswa tadi bersama adik-adiknya.

Tanpa ragu, siswa pemain basket tadi, mengalihkan perhatian siswi bersenjata itu agar tetap mengarahkan senjatanya ke arahnya, agar tidak sampai terarah ke penumpang lain. Siswa itu juga berharap, kalau sampai senjata itu ditembakkan, maka biarlah senjata itu tertembak ke dia saja, tidak ke orang lain.

Pada akhirnya, saat perhatian si siswi bersenjata itu terpecah, siswa tadi berhasil menubruk dan menjatuhkan siswi itu ke lantai bus dan merebut senjatanya. Kemudian siswa itu keluar dari bus dan menyerahkan senjata pada polisi yang sudah bersiaga di luar bus.

Saat diwawancara, siswa itu hanya berkata bahwa dia melakukan semua itu hanya karena khawatir akan ada penumpang lain atau adik-adiknya yang terluka.

Inilah satu bentuk dari sikap rela berkorban yang tidak mudah kita temui di sekitar kita sekarang ini, dan perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri, seandainya situasi yang mirip seperti ini terjadi pada kita atau di depan kita, sudahkah jiwa kita tergetar untuk melakukan sesuatu untuk rela mengorbankan diri dengan cara yang serupa demi keselamatan orang-orang di sekeliling kita?



(sumber dalam Bahasa Inggris/source in English)

--

Thursday, 27 August 2009

Hujan..

Hujan selalu memberikan kesan tersendiri yang istimewa.. mungkin karena hampir setiap kali aku kemping, selalu ada hujan deras..

Hujan deras memang bikin semua yang sedang kemping basah kuyup, tapi di saat yang sama, hujan deras juga memberi rasa segar dan ceria (bayangin aja anak-anak kecil yang pada main hujan)..

Banyak kenanganku tentang hujan di waktu kemping, tapi yang paling aku ingat itu waktu pertama kali kemping jauh dari rumah, ke kaki Gunung Salak, waktu kelas 1 SMP.

Dari tempat berhenti kendaraan, masih harus melewati turunan yang terjalnya hampir 90 derajat! (tidak ada yang mengukur, tapi rasanya seperti itu).. dan berhubung hujan, licinnya minta ampun..

Truk (seperti angkutan tentara) yang aku naiki sempat nyasar, jadi teman-teman yang di truk pertama sudah tiba lebih dulu.. dan waktu aku dan teman-teman yang di truk kedua tiba di lokasi, hujan sudah sangat deras dan kami tidak bisa langsung turun ke area perkemahan. Selama menunggu, kami berteduh di dua bedeng yang ada di dekat jalan setapak terjal menuju ke area perkemahan.

Saat menunggu dan berteduh, salah satu temanku sempat berkata, "Kompor dan alat masak kita ada di truk 1. Mudah-mudahan, yang sudah tiba di bawah kepikiran kita basah kehujanan dan sudah masak air panas.."

Aku dan teman-teman yang lain mengangguk-angguk, karena kita juga berpikiran sama.

Akhirnya, hujan pun reda dan kami bisa mulai bergerak turun. Satu persatu kami berjalan menuruni jalan setapak terjal, sambil membawa barang bawaan yang cukup berat (ransel, sebagian dus makanan, dst.). Dan akhirnya, kami sampai di area perkemahan.

Saat kami mendekati lokasi tenda regu kami, kami disambut teman-teman yang sudah lebih dulu tiba. Lalu, temanku yang di atas tadi berharap mereka sudah masak air bertanya, "Sudah sempat masak air belum? Basah kuyup nih! Dingin.."

Teman-teman yang menyambut kami pun menghela nafas, "Jangankan masak air! Kalian masih beruntung, waktu hujan masih di atas ada bedeng untuk berteduh.. Yang sudah terlanjur turun ke bawah waktu hujan masih deras, tidak bisa berteduh dan tidak bisa mendirikan tenda juga, karena angin sangat kencang!"

Akhirnya kami tertawa bersama-sama karena tenda yang hangat dan nyaman ternyata masih tetap hanya dalam bayangan kami semua..

Lalu, kami pun membagi tugas seperti biasa, sebagian mendirikan tenda, dan sebagian lagi memasak air dan mie instan..

Indahnya hujan..
Indahnya alam..
Indahnya persahabatan..

Tuesday, 19 May 2009

New Posters (Penulis Baru)

Hi Everyone..

I have sent two more invites to people who are very knowledgeable and highly skilled in scouting and outdoor activities. I hope they will join me in writing for this blog. Most likely, the new authors will post in Indonesian and I will translate their posts to English. That way, we can all benefit from the contents of this blog.

Go Nature!

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Salam..

Saya sudah mengirimkan dua undangan lagi kepada orang-orang yang berpengetahuan luas dan sangat terlatih dalam bidang kegiatan luar ruang. Saya sangat berharap orang-orang ini dapat bergabung bersama saya dalam menyumbangkan tulisan di blog ini. Kemungkinan besar, kedua penulis baru ini, akan menulis dalam bahasa Indonesia dan saya akan menerjemahkan tulisan mereka ke dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, semua pembaca dapat mengambil manfaat dari isi blog ini.

Hidup Alam!

Wednesday, 25 March 2009

Throughout The Night

The softly blowing wind..

Whispers quiet lullaby into my ears

The fast-rhythm cricket sound..

Drowns me into images of the untouched corner of the forest

The sudden noises from passing by nocturnes..

Alerts me that living beings are alive out there

Then the wind stops whispering..

And the crickets stop singing..

And the nocturnes conclude their hunting episode..

The bright twinkle of the stars..

Send me greetings through the clear night sky

The silvery light of the moon..

Reminds me of fairy tales, knights and princesses

The silence of the night..

Hypnotises me into a pleasant dream

Then the stars are hiding..

And the moon is setting..

And the dream finally comes to an end..

-25 March 2009-

Wednesday, 18 March 2009

Adventure in Bali..

For anyone who wants to try unique adventures in Bali.. you might try this one..

http://www.balioutboundandfarmstay.com/

Don't miss out on Bali's unique experience.. :-)

Google Search

Google