Sejak awal tahun 2011 ini, ada seekor laba-laba kecil yang membuat sarang di pilar teras depan rumah. Entah apa jenis laba-laba ini (kalau ada yang tahu, tolong dimuat di 'comment form' di bawah), tapi sarangnya sangat unik karena benang-benang di sebelah luar berbentuk jaring panjang ke atas, menempel pada pilar, sementara bagian tengahnya berbentuk kubah.
Laba-labanya sendiri juga terlihat unik. Delapan kakinya, sering terlihat seakan-akan hanya ada empat! Dua kaki depan kanan dalam posisi sejajar berdekatan, begitu juga dua kaki depan kiri, dua kaki belakang kanan dan dua kaki belakang kiri.
Karena cantiknya si laba-laba dan uniknya bentuk sarangnya, saya jadi tertarik untuk mengamatinya setiap hari. Anak-anak saya mulai menyebutnya 'laba-laba ibu' dan saya sendiri mulai merasa seperti memiliki hewan peliharaan, meskipun tentu saja, saya tidak pernah memberi makan laba-laba ini.. :-)
Suatu hari, waktu saya sedang memotret laba-laba itu, tiba-tiba saja ada serangga kecil tersangkut di sarangnya. Saya melompat terkejut karena gerakan laba-laba itu sangat cepat saat ia menangkap serangga kecil tadi. Saat itu, saya bisa melihat dengan jelas taringnya dan bagaimana ia menggunakan kaki-kakinya untuk menggulung si serangga di dalam benang yang ia keluarkan dari mulutnya.
Menakjubkan! Tapi, itu belum cerita selengkapnya..
Beberapa hari kemudian, setelah hujan deras semalaman, saya menemukan laba-laba saya hanya memiliki lima kaki! Awalnya saya tidak percaya pada apa yang saya lihat. Saya perhatikan selama beberapa menit untuk memastikan bahwa ketiga kaki yang tidak terlihat itu memang tidak ada, bukan hanya tersembunyi dari pandangan saya. Saya juga ingin memastikan bahwa laba-laba saya masih hidup.
Ah, dia memang masih hidup!
Tapi, bagaimana seekor laba-laba yang harus menggulung mangsanya dalam benang menggunakan kaki-kakinya bisa bertahan hidup tanpa tiga kaki? Saya juga tidak bisa membantunya menggulungkan mangsanya..
Sedihnya..
Suami saya dengan ringan berkata, "Ah, tenang saja! Kaki laba-laba kalau lepas, akan tumbuh kembali!"
Saya tidak menanggapi dengan serius. Mana mungkin bisa?! Tapi, niat suami saya ingin menghibur saya, jadi, yah sudahlah.. :-)
Keesokan harinya, saya merasa lega sekali, karena laba-laba saya yang hanya memiliki lima kaki, saya temukan sedang menggulung seekor lalat dengan kaki-kakinya yang masih ada. Gulungan benangnya memang tidak serapat waktu ia masih memiliki delapan kaki, tapi ia masih tetap berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik!
Mengagumkan! Seekor laba-laba kecil tidak kehilangan semangat hidup meskipun telah kehilangan lima kaki!
Tiga hari sesudahnya, saya mendapatkan kejutan yang lebih mencengangkan lagi! Laba-laba saya memiliki delapan kaki! Ada tiga kaki berwarna putih hampir transparan di tempat ketiga kaki yang hilang. Kaki yang berwarna putih itu berukuran sedikit lebih kecil daripada kelima kaki yang lain. Di waktu yang bersamaan, ada seekor laba-laba (sepertinya laba-laba jantan) tergantung mati di sarang laba-laba saya, dengan hanya memiliki lima kaki!
Apakah laba-laba saya mengambil kaki laba-laba yang mati itu?
Suami saya berkata lagi, "Ya, mungkin saja dia mengambil kaki laba-laba lain, kalau dia punya cara untuk transplantasi! Tapi, kemungkinan yang lebih besar itu ya, kakinya tumbuh lagi!"
Saya tertawa, "Yang benar saja?!"
Suami saya menghela nafas sambil mengetikkan alamat wikianswer di komputer, "Nih baca sendiri!"
Dan sayapun tercengang.. suami saya tidak bercanda!
'Kaki laba-laba yang lepas dari badannya memang bisa tumbuh lagi selama si laba-laba tidak kehilangan terlalu banyak cairan. Kalaupun kakinya tidak tumbuh lagi, laba-laba masih punya kemungkinan hidup yang memadai dengan hanya empat atau lima kaki, paling tidak untuk sementara waktu.' (diterjemahkan dari wikianswer)
Saya merasa sangat lega...
Tiga hari kemudian, hujan kembali mengguyur semalaman. Pagi harinya, saya melihat laba-laba saya tidak ada di sarangnya. Hanya ada seekor laba-laba jantan dan bayi laba-laba yang sudah mulai agak besar.
Saat kaki laba-laba saya mulai tumbuh, memang saya merasa bahwa laba-laba saya terlihat lebih besar dari sebelumnya. Puncak kubah sarangnya seolah penuh dengan badan dan kakinya. Untuk hal yang satu ini, saya sudah tahu sejak lama, bahwa laba-laba akan meninggalkan sarangnya kalau sarang itu sudah terlalu kecil untuknya. Ia akan mencari lokasi lain untuk membuat sarang yang lebih besar.
Saya sedikit bertanya-tanya, apakah mungkin laba-laba saya tersapu hujan angin yang deras malam itu? Tapi, saya rasa tidak, karena laba-laba jantan muda dan bayi laba-laba saya (yang ukurannya jauh lebih kecil daripada laba-laba saya), masih bertahan dengan baik di sarang itu. Saya juga melihat di tanah di sekitar sarang laba-laba saya dan tidak terlihat ia dimanapun juga. Sayapun menyimpulkan, laba-laba saya masih ada dan baik-baik saja. Ia hanya sudah bertambah besar dan harus membangun sarang baru yang lebih besar di tempat lain.
Ah, hidup seekor laba-labapun penuh perjuangan..
Selamat jalan laba-labaku.. semoga kita bertemu lagi lain hari, tapi, jangan buat saya terkejut ya.. saya masih tetap takut pada keluargamu.. ;-)