Hujan selalu memberikan kesan tersendiri yang istimewa.. mungkin karena hampir setiap kali aku kemping, selalu ada hujan deras..
Hujan deras memang bikin semua yang sedang kemping basah kuyup, tapi di saat yang sama, hujan deras juga memberi rasa segar dan ceria (bayangin aja anak-anak kecil yang pada main hujan)..
Banyak kenanganku tentang hujan di waktu kemping, tapi yang paling aku ingat itu waktu pertama kali kemping jauh dari rumah, ke kaki Gunung Salak, waktu kelas 1 SMP.
Dari tempat berhenti kendaraan, masih harus melewati turunan yang terjalnya hampir 90 derajat! (tidak ada yang mengukur, tapi rasanya seperti itu).. dan berhubung hujan, licinnya minta ampun..
Truk (seperti angkutan tentara) yang aku naiki sempat nyasar, jadi teman-teman yang di truk pertama sudah tiba lebih dulu.. dan waktu aku dan teman-teman yang di truk kedua tiba di lokasi, hujan sudah sangat deras dan kami tidak bisa langsung turun ke area perkemahan. Selama menunggu, kami berteduh di dua bedeng yang ada di dekat jalan setapak terjal menuju ke area perkemahan.
Saat menunggu dan berteduh, salah satu temanku sempat berkata, "Kompor dan alat masak kita ada di truk 1. Mudah-mudahan, yang sudah tiba di bawah kepikiran kita basah kehujanan dan sudah masak air panas.."
Aku dan teman-teman yang lain mengangguk-angguk, karena kita juga berpikiran sama.
Akhirnya, hujan pun reda dan kami bisa mulai bergerak turun. Satu persatu kami berjalan menuruni jalan setapak terjal, sambil membawa barang bawaan yang cukup berat (ransel, sebagian dus makanan, dst.). Dan akhirnya, kami sampai di area perkemahan.
Saat kami mendekati lokasi tenda regu kami, kami disambut teman-teman yang sudah lebih dulu tiba. Lalu, temanku yang di atas tadi berharap mereka sudah masak air bertanya, "Sudah sempat masak air belum? Basah kuyup nih! Dingin.."
Teman-teman yang menyambut kami pun menghela nafas, "Jangankan masak air! Kalian masih beruntung, waktu hujan masih di atas ada bedeng untuk berteduh.. Yang sudah terlanjur turun ke bawah waktu hujan masih deras, tidak bisa berteduh dan tidak bisa mendirikan tenda juga, karena angin sangat kencang!"
Akhirnya kami tertawa bersama-sama karena tenda yang hangat dan nyaman ternyata masih tetap hanya dalam bayangan kami semua..
Lalu, kami pun membagi tugas seperti biasa, sebagian mendirikan tenda, dan sebagian lagi memasak air dan mie instan..
Indahnya hujan..
Indahnya alam..
Indahnya persahabatan..